Sabtu, 18 Juli 2009

unmei desu ne

Kalo dipikir pikir, rasanya aku beruntung banget udah diketemukan orang Jepang yang namanya pak tsutsumi. Awal pertemuan di salah satu koen*taman Kono Koen, waktu aku, dhila, ajeng, pergi ke taman itu untuk foto2 dan nikmatin sakura yang sedang mekar yang hanya cuma 1 minggu. Waktu lagi foto2, dan cekakaka cekikiki, ketawa ketiwi foto2, ada bapak2 yang ngeliatin terus ke arah kami. Ga curiga apa2 sih, tiba2, lagi asik foto2, bapak itu coba memulai percakapan dengan kami, "Dari mana?", alhsil kami langsung berteriak kaget, heeeeeeeee....teriak kaget, karena denger orang Jepang bisa bahasa indonesia. ternyata, pak tsutsumi, pernah 3 tahun tinggal di Indonesia, karena dulu di tugasin di Indonesia di Perusahaan Jepang untuk Pembuatan Pompa.
Dan selama, 10 tahun, bolak balik ke Indonesia buat ngecek performance perusahaan Pompa yang ada di Indonesia. Setiap minggu juga bapak itu harus menelpon ke Indonesia, lagi2 untuk ngecek bagaimana kulaitas produksi pompanya. kami sangat takjub karena bahasa indonesianya sangat *perapera lancar sekali.

Dari pertemuan itu, ga tau kenapa, ketika bapak itu minta nomer telfon, saya kasih gitu aja, katanya mau ga klo ntr kita jalan2 sama2..saya pikir cuma bercanda klo bapak itu, percaya ngajak kita jalan2.



Tiba2, telefon berdering, dari pak tsutsumi, wahhh, dia ngajakin kita jalan2 ke Nagasaki..itu perjalanan pertama kami, jalan2nya bareng ajeng, dhila, mas warsidi. dinagasaki, diajakin daki kecil2an unzen yama*gunung unzen. minggu selanjutnya, dilanjutkan pendakian gunung tertunggi di kyushu, gunung kyujyu, yang buat badanku mau patah semua, karena ga punya pengalaman pendakian gunung sama sekali, dan langsung di bawa buat daki gunung tertinggi di ulau kyushu...terus begitu, kami selalu dibawa melihat pemandangan indah di Jepang, disekitaran pulau kyushu.

Kami ngerasa ga akan pernah menyesal, dan bersyukur sekali, karena selalu dibawa ketempat2 yang menakjubkan, gunung, laut, bunga2, menikmati pemandangan indah.

Pak tsutsumi sangan suka jalan2, dari waktu masih muda, pernah naik sepeda dari nagasaki sampe pulang honsyu..sendirian...gila...naik gunung, entah udah berapa kali.kuat sekali, dan wajar saja kalo badannya meskipun sudah tua, sangat sehat dan kuat sekali.

Pertama kali, kami sangat penasaran ingin tau, dimana keluarganya, apa dia tinggal sendiri tidak punya keluarga, tidak pernah menikah *karena banyak sekali orang Tua Jepang yang tinggal sendiri yang tidak menikah, tdk punya keluarga, anak (orang Jepang banyak yang kesepian lo), itulah yang ada di pikiran kami, mengarang2 cerita tak jelas. kami ga berani memulai pembicaraan, karena takut menyinggung perasaannya..Dan hasil korekan kecil ttg keluarganya,diketahui kalo anaknya sudah menikah, dan sekarnag tinggal di Hokkaido. dan ga akan lama lagi anak ke duanya juga akan segera menikah. Istrinya di Kobe, dan karena pekerjaannya di Imari-Saga, membuatnya terpisah jauh dengan istrinya..dan kami sangat senang ketika mendengar, kalo waktu liburan Golden week, dia dikunjungi keluarganya. Berarti pikiran jelek kami tentang kesepiannya karena tidak punya keluarga, salah sama sekali, hehehe..

waktu tinggal di Indonesia juga, Pak tsutsumi menjelajahi, pulau jawa sampe pulau bali, , dari Jakarta sampe jawa timur, semua tempat sudah dikunjinginya di Pulau Jawa, SENDIRIAN, bawa mobil sendiri. Saya takjub aja, liat jiwa jalan2nya..

Kalo ga ada pak tsutsumi, kami mungkin sangat sedikit sekali bisa mengunjungi tempat2 Jepang. Setiap minggu kami, dijemput di restoran Gusto, dari Imari, satu jam ke tempat kami, kami tidak membayar gasoline dsb. Hanya tinggal duduk dan ngobrol di mobil saja. belum lagi kalo masuk ketempat objek wisata yang mesti bayar, bapak itu langsung saja membayarkan untuk kita, *padahal orang jepang termasuk agak pelit looo..hehehe*, belum lagi dikasih sarapan..Kami sangat merepotkan bukan? ga tau kalo dihitung2 semua berapa uang yang harus kami keluarkan kalo mau mengunjungi tempat2 indah di Jepang. saya ga tau, apa alasana pak tsutsumi, kenapa terus mengajak kami jalan2 setiap minggu.

Jadi kami sangat bersyukur sekali di pertemukan dengan pak tsutsumi, hmmm, unmei desu ne..
*mungkin takdir.

^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar